Pemerintah Bidik Peningkatan Ekspor ke Asia Tengah
Kementerian Perdagangan membidik perdagangan ke tiga negara di Eropa Timur dan Asia Tengah. mereka adalah Ukraina, Rumania dan Kazakhstan. "Ini merupakan upaya diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara non tradisional," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Gusmardi Bustami, Senin 27 Mei 2013.
Misi dagang ke tiga negara itu terdiri dari rangkaian forum bisnis antara pemerintah dan para pengusaha setempat, one on one meeting, serta pertemuan business to business. Semuanya dilaksanakan pada 22 Mei 2013 di Kazakhstan, 24 Mei 2013 di Ukraina, dan 28 Mei 2013 di Rumania. Selain untuk meningkatkan volume dagang antar negara, "kegiatan ini diharapkan dapat menarik investasi Kazakhstan, Ukraina dan Rumania ke Indonesia," katanya.
Menurut Gusmardi, total perdagangan Indonesia-Kazakhstan saat ini masih relatif kecil. Pada 2012, volume perdagangan hanya sebesar US$ 63,16 juta dengan tren kenaikan sejak 2008 sebesar 16,8 persen. Dari total nilai itu, nilai ekspor Indonesia ke Kazakhstan sebesar US$ 8,44 juta dengan impor sebesar US$ 54,72 juta. Sehingga terjadi defisit untuk Indonesia sebesar US$ 46,28 juta.
Produk-produk ekspor utama Indonesia ke Kazakhstan adalah udang; minyak kelapa (kopra); minyak sayur; produk kecantikan kulit; dan perekat (lem). Sementara itu, total perdagangan Indonesia-Ukraina pada tahun 2012 sebesar US$ 1,32 miliar dengan tren kenaikan sejak 2008 sebesar 3,79 persen.
Nilai ekspor Indonesia ke Ukraina pada tahun 2012 sebesar US$ 548,9 juta, sementara nilai impor Indonesia dari Ukraina pada tahun yang sama sebesar US$ 774,1 juta. Sehingga terjadi defisit perdagangan untuk Indonesia sebesar US$ 225,2 juta. Adapun produk ekspor utama Indonesia ke Ukraina adalah: minyak kelapa sawit; bijih nikel; minyak hewan dan minyak sayur; batu bara; kertas & kertas karton & artikelnya; kulkas; pakaian pria dan anak-anak pria; dan lysine & its esters.
Sedangkan antara Indonesia dengan Rumania, total perdagangan tahun 2012 sebesar US$ 172,7 juta dengan tren kenaikan sejak 2008 sebesar 25,81 persen. Pada tahun 2012, nilai ekspor Indonesia ke Rumania sebesar USD 106,4 juta sementara nilai impor sebesar USD 66,26 juta sehingga terjadi surplus untuk Indonesia sebesar USD 40,2 juta. Adapun produk-produk ekspor utama Indonesia ke Rumania adalah: karet dan artikel; produk kimia; campuran lemak hewani dan nabati; kopi;serta poko; lysine & its esters; headphones & earphones; peralatan radar; minyak kelapa; gulungan kawat; dan peralatan tv & video.
Misi dagang ke tiga negara itu terdiri dari rangkaian forum bisnis antara pemerintah dan para pengusaha setempat, one on one meeting, serta pertemuan business to business. Semuanya dilaksanakan pada 22 Mei 2013 di Kazakhstan, 24 Mei 2013 di Ukraina, dan 28 Mei 2013 di Rumania. Selain untuk meningkatkan volume dagang antar negara, "kegiatan ini diharapkan dapat menarik investasi Kazakhstan, Ukraina dan Rumania ke Indonesia," katanya.
Menurut Gusmardi, total perdagangan Indonesia-Kazakhstan saat ini masih relatif kecil. Pada 2012, volume perdagangan hanya sebesar US$ 63,16 juta dengan tren kenaikan sejak 2008 sebesar 16,8 persen. Dari total nilai itu, nilai ekspor Indonesia ke Kazakhstan sebesar US$ 8,44 juta dengan impor sebesar US$ 54,72 juta. Sehingga terjadi defisit untuk Indonesia sebesar US$ 46,28 juta.
Produk-produk ekspor utama Indonesia ke Kazakhstan adalah udang; minyak kelapa (kopra); minyak sayur; produk kecantikan kulit; dan perekat (lem). Sementara itu, total perdagangan Indonesia-Ukraina pada tahun 2012 sebesar US$ 1,32 miliar dengan tren kenaikan sejak 2008 sebesar 3,79 persen.
Nilai ekspor Indonesia ke Ukraina pada tahun 2012 sebesar US$ 548,9 juta, sementara nilai impor Indonesia dari Ukraina pada tahun yang sama sebesar US$ 774,1 juta. Sehingga terjadi defisit perdagangan untuk Indonesia sebesar US$ 225,2 juta. Adapun produk ekspor utama Indonesia ke Ukraina adalah: minyak kelapa sawit; bijih nikel; minyak hewan dan minyak sayur; batu bara; kertas & kertas karton & artikelnya; kulkas; pakaian pria dan anak-anak pria; dan lysine & its esters.
Sedangkan antara Indonesia dengan Rumania, total perdagangan tahun 2012 sebesar US$ 172,7 juta dengan tren kenaikan sejak 2008 sebesar 25,81 persen. Pada tahun 2012, nilai ekspor Indonesia ke Rumania sebesar USD 106,4 juta sementara nilai impor sebesar USD 66,26 juta sehingga terjadi surplus untuk Indonesia sebesar USD 40,2 juta. Adapun produk-produk ekspor utama Indonesia ke Rumania adalah: karet dan artikel; produk kimia; campuran lemak hewani dan nabati; kopi;serta poko; lysine & its esters; headphones & earphones; peralatan radar; minyak kelapa; gulungan kawat; dan peralatan tv & video.
nama: setela winda elh siana .h
kelas: 3eb20
npm: 29211293
Tidak ada komentar:
Posting Komentar